Contoh Teknologi Tepat Guna Untuk Penjernihan Air – Pada hakikatnya, teknologi tepat guna bisa dikatakan sebagai teknologi yang banyak digunakan negara berkembang, di mana teknologinya jauh dari negara industri maju seperti Amerika atau Jepang, dikarenakan faktor finansial atau tingkat melek teknologinya yang masih minim.
Baca juga: Macam-Macam Contoh Teknologi Tepat Guna di Bidang Kesehatan
Namun, bukan berarti teknologi ini tidak canggih, hanya saja lebih sederhana, dan pastinya sangat bermanfaat.Dan bicara mengenai teknologi tepat guna, berikut ini kami akan bahas beberapa contoh teknologi tepat guna untuk penjernihan air yang layak dikembangkan.
Contoh Teknologi Tepat Guna Untuk Penjernihan Air
Bumi sebagai tempat tinggal kita memiliki 2/3 bagian yang terdiri dari cairan, dan hanya 5% dari semua itu yang bisa kita konsumsi. Di kota besar didunia, pengolahan air sudah memakai teknologi yang canggih.
Misalnya di Arab Saudi, proses pembuatan air minum dari air laut menggunakan teknologi penyulingan modern.
Namun jika cara tersebut digunakan di negara berkembang, belum tentu bisa diadaptasikan. Oleh karena itu alternatif teknologi tepat guna menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di daerah tersebut, patut dipertimbangkan. Misalnya beberapa teknologi tepat guna untuk penjernihan air berikut ini.
1. Teknologi Tepat Guna Penjernihan Air Dengan Daun Kelor
Dalam bahasa latin, daun kelor sering disebut dengan istilah Moringa oleifira. Tanaman ini sangat mudah ditemukan di negara beriklim tropis seperti Indonesia.
Menurut penelitian, penjernihan air menggunakan daun kelor cukup aman, karena 90% bisa mengikat bakteri dan padatan berbahaya pada air.
Cara membuatnya pun cukup sederhana. Pertama, biarkan daun kelor sampai kering di pohon namun jangan terlalu kering. Lantas ditumbuk halus.
Jumlah bubuk kelor yang dibutuhkan harus sesuai dengan jumlah air yang akan dijernihkan. Untuk air dengan volume 20 L membutuhkan bubuk kelor sebanyak 5 mL bubuk.
Setelah itu, beri bubuk kelor sedikit air hingga menjadi adonan. Masukkan ke dalam botol yang berisi 200 mL air bersih, kocok selama 5 menit.
Selanjutnya, saring cairan tersebut dengan saringan sampai terdapat sari biji kelor. Masukkan ke dalam air yang akan dijernihkan, yaitu dengan ukuran 20 L tadi. Aduk air terus menerus selama 20 menit.
Partikel padat akan diserap oleh sari biji kelor hingga memadat. Dan sisanya, yatu air yang jernih, bisa Anda konsumsi. Atau alangkah baiknya, dimasak dahulu baru dikonsumsi.
3. Teknologi Tepat Guna Penjernihan Air Dengan Batu Cadas
Teknologi tepat guna yang satu ini sangat cocok digunakan untuk masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada air sungai. Namun faktanya saat ini air sungai banyak yang sudah keruh sehingga tidak layak konsumsi.
Untuk membuat penjernih air dengan batu cadas pun cukup sederhana. Untuk wadah yang digunakan bisa menggunakan drum jika volume air yang akan dijernihkan lumayan banyak.
Namun biasanya dalam praktik sederhana hanya menggunakan botol bekas air mineral (untuk uji coba).
Pertama, silakan menyiapkan 5 botol bekas. Potong botol di bagian tengah dengan pisau dan lubangi dasar botol dengan paku dan palu. Isi botol-botol tersebut dengan batu cadas, kerikil, ijuk, dan kapas.
Sisakan satu botol yang utuh, karena nanti untuk menampung air yang sudah diolah.
Susun botol-botol tersebut secara vertikal, dengan posisi batu cadas di atas, lalu di bawahnya ijuk, botol di bawahnya berisi pasir pasir, lalu botol berisi kapas, dan yang terakhir botol kosong.
Jika sudah siap, air bisa dituangkan dari atas botol yang berisi batu cadas. Biarkan air mengalir ke bawah melewati filter-filter yang sudah disusun. Contoh Teknologi Tepat Guna Untuk Penjernihan Air.
Jika sudah selesai, air bersih yang terkumpul di botol paling bawah bisa Anda konsumsi (sebaiknya dimasak dulu sebelum dikonsumsi). Tidak sulit bukan?
Demikian diatas, pembahasan mengenai macam-macam teknologi tepat guna untuk penjernihan air. Terimakasih dan semoga bermanfaat